Berisi aneka informasi baik berupa pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki penulis untuk pengembangan dunia kehutanan sebagai tugas Penyuluhan
Jumat, 05 Februari 2021
BUDIDAYA JAMUR JAKABA
Jakaba merupakan Jamur Keberuntungan Abadi yang populer dan ditemukan oleh Aba Junaidi, seorang Penyuluh Swadaya Masyarakat dan anggota kelompok tani di Situbondo. Sejauh in dikembangkansebagai sumber pupuk organik, baik air larutan maupun bagian dari JAKABA sendiri. Umumnya dikembangkan dengan menggunakan bahan yang bersumber dari air hasil cucian beras. Namun masih mungkin berasal dari media lain seperti air kotoran kambing. Penulis sendiri pernah mengembangkan Jakaba yang memakai air isi ulang.
Peran Jakaba terhadap Tanaman
Jakaba cukup membantu petani dalam mengatasi ketergantungan pupuk sintetik kimia subsidi dengan menggunakan bahan organik alami karena :
1. Membantu Pertumbuhan vegetatif terutama tanaman yang kerdil
2. Menghambat pertumbuhan jamur atau penyakit tertentu.
Dalam sebuah uji laboratorium manual yang dilakukan oleh Aba Junaidi bersama seorang penyuluh yang lain, ternyata mengandung Nitrogen dan Pospat yang sangat tinggi
Pengalaman Penulis kurang lebih sama. Bahkan bisa menghilangkan lumut di permukaan tanah, sehingga berpeluang mengurangi keasaman tanah. Juga mendukung hormon pertumbuhan yang lain.
Bahan Pendukung Kecepatan Pertumbuhan Jakaba
Ada kemungkinan pertumbuhan Jakaba bisa dipercepat dengan menggunakan kacang tanah. Hal ini penulis simpulkan dari percobaan membiakkan jamur dari biang atau spora yang sudah ada dan disemai di larutan air isi ulang dan dicampur dengan sambal pecel basi. Perkembangan relatif cepat, dalam lima hari terlihat seperti di dalam gambar berikut ini :
Toples berisi jamur jakaba berusia 5 (lima) hari
Narasi dalam bentuk video bisa dilihat dalam link
Seorang praktisi lain dalam penuturannya menyatakan biasa menggunakan bekatul untuk mempercepat pertumbuhan Jakaba.
Penyebab Kegagalan pembuatan Jakaba dan antisipasi
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada Jakaba umumnya belatung atau ulat sebagian merupakan larva dari serangga. Selain itu cecak, tikus, dan semut. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis menutup rapat jakaba dan menggunakan arang untuk menyerap kandungan yang merugikan.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.